Laman

Senin, 26 Maret 2018

Pengkajian Film ASIMETRIS Karya Wacthdoc







Pengkajian Film ASIMETRIS Karya Wacthdoc
Oleh: IMHPT Unej

Film ini menceritakan berbagai problematika masyarakat yang berada disekitar perkebunan dan pabrik sawit.
Sawit adalah komoditas yang memiliki profit yang cukup menguntungkan bagi perekonomian bangsa Indonesia. Sawit merupakan bahan utama dalam pembuatan minyak sawit serta bahan industry lainnya seperti sabun, shampoo, dll.
Sawit mampu mendongkrak perekonomian Indonesia
Banyaknya bahan industry yang terbuat dari sawit menyebabkan kebutuhan akan sawit cukup tinggi di dunia.
80% penyuplai sawit terbesar dunia negara Indonesia
Diperkirakan tahun 2020 Dunia butuh 40 juta ton sawit Indonesia
Pembukaan lahan sawit pun terus berjalan tak terbendung di tanah Kalimantan, sumatera, dan papua.
Para pengusaha sawit pun melakukan berbagai cara dengan menekan biaya produksi pembukaan lahan seminimalkan mungkin salah satunya yang sering terjadi yaitu Pembakaran hutan.
Semua itu terjadi karena penegak hukum yang kurang kuat di Negeri ini.
Permasalahan kerap sekali terjadi dalam sawit entah itu sengketa lahan antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat, polusi udara akibat kebakaran hutan, dan pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Semua itu terjadi karena penegak hukum yang kurang adil bagi masyarakat dan petani kecil.
Entah kenapa media televisi maupun media lainnya sering kali menutup mata atau kurang respon terhadap permasalahan yang terjadi di Sawit,
Apa ada suatu hubungan antara pemilik sawit dengan pemilik media televisi ?
Seolah-olah sawit berjalan lancar tanpa ada masalah-masalah yang timbul di masyarakat dan petani sawit.
Berbagai permasalahan yang timbul dari adanya perusahaan sawit yaitu keanekaragaman hayati yang menurun, polusi udara akibat pembakaran hutan, bahkan limbah yang mencemari sungai. Akibatnya 19 orang mati dan sejumlah orang terinfeksi saluran pernapasan akut dan ikan-ikan mati akibat air sungai yang terinfeksi limbah pengolahan dari pabrik sawit.
Tiga puluh orang terkaya Indonesia 14 diantaranya adalah para pengusaha sawit tapi kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan sawit tergolong rendah tidak ada satu pemberdayaan masyarakat yang diprogramkan perusahaan sawit kepada masyarakat disekitar perusahaan bahkan mereka menderita akibat pencemaran limbah dari pabrik sawit tersebut.
Disinilah peran badan eksekutif harus bertindak tegas dan memperkuat hukum bagi para pengusaha supaya memperhatikan dan melaksanakan apa yang ada didalam RSPO yang disetujui sebelum mendirikan perusahaan sawit.
Permasalahan yang terjadi saat ini tidak adanya strata antara dampak lingkungan , ekonomi, sosial-budaya, dll serta banyak perusahaan sawit tidak memperhatikan atau mengabaikan RSPO sehingga permasalahan sawit pun dalam prosesnya sering menimbulkan permasalahan dan tidak adil kepada masyarakat.
Andai perusahaan sawit terjalan sesuai RSPO maka permasalahan tidak akan muncul dan masyarakat akan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar